94 dari 146 Responden Menjawab: Pendaki Gugur Terbanyak di Gunung Semeru | HiTrek Dotkom

"Gugurnya para pendaki di Semeru memang banyak faktor yang terjadi, mulai dari persiapan fisik dan mental yang kurang matang, tidak lengkapnya perlengkapan pendakian, cuaca yang sering berubah dan ekstrim bahkan kecrobohan (ketidakhati-hatian) akibat ulah pendaki itu sendiri"


HITREKDOTKOM__Mendaki gunung merupakan kegiatan yang saat ini digandrungi banyak remaja, pelajar, mahasiswa dan pekerja. Beberapa diantara mereka bahkan mendaki dijadikan hobi atau kegiatan yang harus rutin dilakukan setiap bulannya, namun banyak juga yang hanya sekedar coba-coba bahkan gaya-gayaan agar terkesan kekinian. Semua itu dilakukan sah-sah saja yang paling terpenting adalah tidak merusak lingkungan dan tetap mengutamakan keselamatan.

Dari hasil survey yang dilakukan HiTrek Dotkom di Group Pendaki Indonesia menyebutkan 94 dari 146 responden menjawab: pendaki yang gugur terbanyak yaitu di Gunung Semeru (baca juga: 90 Pendaki Tewas dan Gugur di Semeru sejak 1969 hingga 2016) Gugurnya para pendaki di Semeru memang banyak faktor yang terjadi, mulai dari persiapan fisik dan mental yang kurang matang, tidak lengkapnya perlengkapan pendakian, cuaca ekstrim bahkan kecrobohan (ketidakhati-hatian) dan ulah pendaki itu sendiri. Namun dari hasil survey ini minimal kita bisa lebih waspada dan berhati-hati jika hendak melakukan proses pendakian apalagi bagi para pendaki pamula.

Dari beberapa faktor di atas sebenarnya kamu bisa mengantisipasi sejak dini, bahkan sebelum melakukan proses pendakian. Berikut persiapan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat pendakian.

Persiapan fisik dan mental yang kurang matang, faktor ini sangat menentukan keberhasilan para pendaki untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini wajib dilakukan para pendaki (baik pamula maupun bagi mereka yang sudah terbiasa mendaki) agar fisik tetap fit saat melakukan pendakian. Kebanyakan dari mereka yang gugur karena kelelahan dan hilangnya keseimbangan tubuh sehingga mudah jatuh atau terperosot ke jurang.

Tidak lengkapnya perlengkapan pendakian, percuma saja meskipun kamu sudah terbiasa mendaki namun perlengkapan yang kamu bawa minim dan tidak lengkap tetap saja akan membahayakan nyawa kamu sendiri (baca: Tips dan Trik Agar Pendakian Kamu Menyenangkan). Contoh senderhana yang mungkin anda lalai adalah kotak P3K atau obat-obatan pribadi padahal meskipun sepele peranannya sangat penting.

Cuaca ekstrem yang tak menentu, faktor ini sebenarnya bisa diantisipasi sebelum melakukan pendakian, kamu bisa melihat ramalan cuaca dari BMKG dalam 1 minggu misalkan atau waktu yang ditentukan saat pendakian. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat dan sebelum melakukan pendakian. Jika terpantau cuaca yang tidak bersahabat, kamu bisa menentukan atau mengulang jadwal pendakian dan jangan memaksakan kehendak alam.

Kecerobohan (ketidakhati-hatian) atau ulah pendaki itu sendiri, masih ingatkah kamu pendaki yang tewas karena hanya ingin selfie di atas batu atau tanah yang tidak diharuskan. Nah hal seperti ini sebenarmya tidak harus dilakukan, kita tahu bahwa view di puncak atau sepanjang perjalanan sangat bagus dan indah kalau hanya sekedar mengambil gambar untuk dokumentasi. Hal ini sering dilanggar para pendaki terutama bagi mereka yang menganggap dirinya sudah berpengalaman, padahal nasib seseorang bukan dilihat dari pengalaman tapi takdir dan kehati-hatian.

Jika hal tersebut selalu diingat dalam pikiran kita, mudah-mudahan pendakian anda akan lebih indah dan menyenangkan. Jangan ada lagi para pendaki yang gugur karena kecerobohan, ketidaksiapan dan kurangnya persiapan mental dan fisik saat pendakian. LIKE dan SHARE jika berita ini bermanfaat untuk kamu.

HiTrek Dotkom | Salam Lestari
"Nature is Oour Friends"


Komentar