(1) Versi Wanita: 15 Kepribadian Pria Pendaki yang Buat Wanita Tergila-gila | HiTrek Dotkom

"Perjalanan menuju puncak mungkin terdengar biasa bagi kita yang belum pernah menjajalnya. Tapi, bagi dia yang pernah menjejakkan kaki di puncak-puncak tertinggi, mendaki tidak pernah dianggap “sederhana”. Mendaki adalah caranya merayakan kehidupan, mencerapi, dan menjadikannya perjalanan lebih bermakna"


HITREKDOTKOM_Mendaki gunung adalah salah satu kegemaran yang lumayan populer. Berbekal perlengkapan dan logistik, seorang pendaki rela menyambangi hutan, menembus gelapnya kabut, dan mengalahkan dingin udara pegunungan demi bisa sejenak bercumbu dengan puncaknya.

Berikut 15 sifat atau kepribadian mengapa wanita menilai pendaki itu terlihat keren dan cool, silahkan nomor berapakah kepribadian kamu?

1. Pendaki Adalah Dia yang Bisa Memantapkan Hati
Berawal dari sekedar keinginan, misalnya setelah menonton film tentang pendakian atau melihat foto salah seorang teman yang menyunggingkan senyum di puncak gunung. Niat untuk menjajal pendakian muncul, tapi tak begitu saja buru-buru dieksekusi. Butuh proses untuk meyakinkan diri sendiri bahwa sebuah keinginan tak boleh dibiarkan cuma jadi sekedar angan-angan.
Banyak yang mendukung, pun tak jarang orang lain tertawa dan meremehkan. Cerita mereka yang mendapati pengalaman tidak menyenangkan saat mendaki mungkin sempat membuat ciut mental. Tapi, bukan berarti niat boleh begitu saja luntur. Dia percaya bahwa keberhasilan adalah tentang meyakini dan berusaha.

2. Pendaki Mengerti, Pencapaian Selalu Datang Sepaket Dengan Usaha
Melatih fisik sebelum mendaki wajib hukumnya demi bisa berjam-jam berjalan melewati hutan, tanjakan berpasir, atau ganasnya udara dingin. Lari 4x seminggu, konsumsi makanan sehat, cukup istirahat; banyak hal yang sengaja dia lakukan demi menjaga stamina dan kebugaran tubuh. Selain itu, kondisi mental pun tak kalah jadi perhatian. Berusaha untuk selalu berpikir positif dan tetap percaya diri tanpa sedikit pun berniat jumawa mengalahkan alam.

Yang pasti, setiap pencapaian pastilah dibarengi usaha. Keinginan dan niat yang kuat menuntunnya untuk tak malas-malas. Semakin besar keinginan, maka semakin gigih pula usaha untuk mencapainya.

3. Ia yang Biasa Mendaki Tahu, Setiap Langkah Harus Diambil Dengan Pertimbangan Matang.
Seorang pendaki akan masak-masak memikirkan segala sesuatunya. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai puncak lalu kembali turun, jumlah logistik yang harus dibawa, hingga seberapa dingin suhu yang akan dihadapi. Selain cermat menganalisa, pendaki juga tak kalah sigap mengantisipasi segala kemungkinan. Cuaca yang tidak bisa diprediksi, tersesat, kelelahan, cedera, hingga kemungkinan bertemu orang jahat pun sudah diperhitungkan baik-baik.

4. Dia Adalah Pribadi yang Mengerti Arti Sebuah Kepercayaan
Dalam pendakian, memegang kepercayaan pada teman satu tim menjadi sangat penting. Bagaimanapun, sesama anggota tim akan saling menjaga demi bisa bertahan hidup di alam liar. Seorang pendaki percaya bahwa teman-teman dalam tim tidak akan membiarkannya berjalan tertatih karena kelelahan. Dia pun tidak akan mengkhianati teman yang cedera dengan meninggalkannya lalu nekat melanjutkan perjalanan sendirian. Yup, menjadi pendaki berarti belajar untuk mau percaya sekaligus menjadi pribadi yang bisa dipercaya.

Baca juga: 9 Tips dan Trik agar Pendakian Kamu Menyenangkan

5. Pendaki Juga Meyakini Bahwa Doa Bisa Jadi Sumber Kekuatan
Semesta alam punya kuasa luar biasa dan seorang pendaki mengerti hal itu. Ketika maut bisa saja setiap saat menjemput, tak ada pilihan lain selain berserah pada Sang Pencipta tertanda sejak langkah paling pertama. Berdoa sebelum memulai pendakian adalah ritual wajib, pun setelah menyelesaikan pendakian dan kembali pulang.

6. Pendaki Adalah Dia yang Paling Mengenal Dirinya Sendiri
Konon, sifat seseorang akan benar-benar telihat saat melakukan pendakian. Pemberani atau penakut, kuat atau gampang mengeluh, jujur atau suka berpura-pura, sabar atau gegabah; berbagai karakter asli manusia akan muncul saat berada dalam kondisi yang tidak nyaman.
Dia yang terbiasa mendaki berarti sudah lulus mengenal dirinya sendiri. Menjadikan perjalanan pulang sebagai momen refleksi. Memilah sikap dan sifat baik yang perlu dipertahankan, pun karakter negatif yang harus buru-buru dibuang.

7. Perjalanan Mengajarkan Pendaki Bertumbuh Jadi Pribadi yang Perasa
Bukan perkara diri sendiri, tapi memperhatikan orang lain juga sama pentingnya. Perjalanan selama pendakian menjadikan pendaki lebih peka terhadap lingkungan dan orang-orang yang ada di sekitarnya. Misalnya, pertanyaan-pertanyaan seperti ini akan saling dilontarkan pada rekan dalam pendakian:
“Mau istirahat dulu nggak, nih?”
“Kamu masih kuat, kan?”
“Sudah lapar?”

8. Pendaki Adalah Orang yang Gigih dan Punya Semangat Juang Tinggi
Pendakian sudah pasti menguras tenaga. Ritme langkah yang cepat di etape pertama seringkali tak bisa bertahan di etape berikutnya. Puncak yang tak kunjung dijejak membuat kata “menyerah” sudah bersiap di ujung lidah.
Namun, pendaki adalah dia yang terbiasa menempa dirinya sendiri. Berusaha mati-matian mengabaikan rasa lelah demi bisa fokus pada target atau tujuan awal yang sudah ditetapkan. Meskipun harus mengais sisa-sisa tenaga, semangat untuk mencapai puncak mati-matian dipertahankan.

Lanjutkan disini:
(2) Versi Wanita: 15 Kepribadian Pria Pendaki yang Buat Wanita Tergila-gila | HiTrek Dotkom

HiTrek Dotkom | Salam Lestari
"Nature is Our Friends"

Komentar