Foto by: m.kompasiana.com |
Menurut polisi hutan (Polhut) Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) Joko Purwito, pendaki itu meninggal dunia setelah kejatuhan batu dalam pendakian. Sekitar pukul 00:15 WIB korban beserta 53. rekan-rekannya menuju puncak Mahameru dari pos Kalimati.
Naas, setelah rombongan tersebut tiba di Cemara Tunggal pada 04:30 WIB sebongkah batu jatuh dan mengenai korban di bagian tangan kiri dan punggung. Informasi ini dibenarkan Agus Siswoyo, Kepala Resort Ranupali Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS).
"Saat berada di Cemara Tunggal ada batu jatuh, dan menimpa pendaki ini. Ini yang menyebabkan ia meninggal dunia," ujar Agung Siswoyo
Agus juga menambahkan "batu itu mengenai punggung dan tangan kiri korban"Setelah ditanya seberapa besar batu yang menimpa korban, Agus tidak mengetahui seberapa besar batu itu.
Peristiwa itu dilaporkan rekan korban kepada tim penolong dan segera mendapatkan evakuasi. Saat ini jenazah di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lumajang.
Gunung dengan ketinggian 3.676 mdpl tahun ini mulai dibuka awal April lalu, setelah ditutup sejak Januari hingga Maret 2017.
Setelah perisitiwa ini, pihak BB-TNBTS melarang pendakian hingga ke Puncak Mahameru. Hal ini berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahwa batas aman pendakian ke Gunung Semeru hanya hingga Pos Kalimati saja.
Komentar
Posting Komentar